Warga Karimunjawa kini dapat berbahagia dengan adanya program pemerintah dalam hal pengadaan listrik 24 jam penuh di Kepulauan Karimunjawa. Dengan adanya pengadaan 24 jam listrik di Karimunjawa ini tidak hanya dari masyarakat lokal yang bergembira namun setiap wisatawan yang datang ke Karimunjawa akan senang karena fasilitas yang didapatkan disana kini bertambah banyak.
|
listrik 24 jam di karimunjawa |
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah-DIY akhirnya membangun pembangkit listrik di kepulauan tersebut. Saat ini, warga Karimunjawa masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dikelola Pemkab Jepara. Namun, PLTD tersebut tidak mampu mengalirkan listrik selama 24 jam. Untuk kawasan pemukiman warga, listrik menyala mulai pukul 18.00-06.00 WIB. Namun, untuk kawasan perkantoran setingkat kecamatan listrik menyala pukul 09.00-15.00 WIB.
Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo pernah mewacanakan pengadaan kabel bawah laut untuk mengalirkan listrik dari wilayah daratan Jepara menuju Karimunjawa. Namun rencana ini tidak berjalan karena terkendala berbagai hal.
Akhirnya, pada Selasa 23 April 2013 tahap awal rencana PLN masuk ke Karimunjawa pun direalisasikan dengan ditandatanganinya perjanjian penyediaan energi listrik antara Pemkab Jepara dengan PLN Distribusi Jawa Tengah-DIY. Dalam waktu dekat, MoU ini akan ditindaklanjuti dengan berbagai hal seperti lokasi pembangkit, pengadaan jaringan, tarif dan lainnya.
General Manajer PT PLN Distribusi Jawa Tengah-DIY, Djoko R Abumanan mengatakan, ke depan kebutuhan energi listrik Karimunjawa tidak akan mampu jika hanya mengandalkan PLTD. Sebab selain jumlah warga yang semakin banyak, kunjungan wisatawan yang berlibur ke kepulauan yang ada di Laut Jawa ini juga terus meningkat dari tahun ke tahun katanya. Memang tidak dipungkiri animo masyarakat untuk berlibur di Karimunjawa sangat tinggi, fakta membuktikan bahwa tiket Kapal Expres di Jepara Karimunjawa sudah dipastikan habis 3-4 bulan sebelum pemberangkatan. Contohnya jika kita ingin berlibur bulan Agustus, maka kita harus memesan 3-4 bulan sebelumnya kepada pihak biro yang terkait untuk booking tiket Kapal Express. Apabila tidak seperti itu, maka kemungkinan besar wisatawan tidak dapat berangkat ke Karimunjawa jika wisatawan booking mepet dengan hari H.
Berdasar hitungan, saat ini kebutuhan listrik di Karimunjawa sekitar 500 KVA. Namun diprediksi kebutuhan listrik itu akan meningkat tajam hingga menjadi 4 MW pada 2016. Karena itu, perlu adanya terobosan agar kebutuhan listrik dapat terpenuhi. Info yang beredar akan dibangun pembangkit di Karimunjawa.
Djoko berjanji pembangkit listrik di Karimunjawa bisa beroperasi sebelum peringatan HUT RI Ke-68, Agutus 2013. Menurutnya, pembangkit yang akan dibangun merupakan jenis pembangkit kecil yang mudah disetting.
Karena itu, pihaknya optimis dalam waktu tiga bulan, pembangkit itu sudah terpasang dan sekaligus dioperasikan. Sementara yang bisa dicover pembangkit ini baru Desa Karimunjawa dan Desa Kemujan. Desa lain seperti Parang, Nyamuk, Genting belum bisa.
Semoga dengan adaya kabar bahagia ini kita dapat ikut serta berbahagia, karena pembangunan di Karimunjawa memang harus terus dilakukan melihat keinginan wisatawan yang sangat padat. Tidak lepas dari itu semua, kita juga harus tetap ingat akan kelestarian dan kebersihan lingkungan Karimunjawa. Jangan sampai kepentingan pribadi seseorang maupun berkelompok dapat menghancurkan kawasan alam pantai Karimunjawa yang notabenya saat ini adalah permatanya laut pulau Jawa.