Mengenal Gurita Lebih Dekat
Gurita adalah hewan dari kelas Cephalopoda (Kaki terletak di kepala), ordo oktopoda dengan terumbu karang di samudra sebagai habitat utama. Gurita terdiri dari 289spesies yang mencakup sepertiga dari total species kelas Cephalopoda. Gurita memiliki 8 lengan (Bukan Tentakel) dengan alat penghisap berbentuk bulat pada lengannya yang berfungsi sebagai alat berjalan dan menangkap mangsanya. Lengan gurita merupakan struktur hidrostat muskuler yang hampir seluruhnya terdiri dari lapisan oto tanpa tulang. tidak seperti hewan Cephalopoda lain, sebagian besar gurita dari subordo incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa tulang rangka dalam. Gurita tidak memilii cangkang pelindung seperti halnya Nautilus, serta tidak memiliki cangkang dalam seperti sotong dan cumi-cumi. bagian terkerasnya adalah paruh yang digunakan sebagai rahang untuk menggigit mangsanya. Tubuh yang fleksibel sangat membantu pergerakan gurita untuk menyelipkan tubuhnya kedalam celah-celah karang, terutama saat melarikan diri dari pemangsa seperti moray.
( Sumber : google)
Gurita atau octopus memiliki masa hidup yang relatif singkat dan beberapa spesies hanya hidup selama 6 bulan. spesies yang lebih besar seperti gurita raksasa Pasifik Utara yang memiliki berat mencapa 40 kilogram bisa hidup sampai 5 tahun di bawah kondisi lingkungan yang sesuai.
Reproduksi merupakan salah satu sebab kematiannya. gurita jantan akan mati beberapa bulan setelah melakukan perkawinan, sedangkan gurita betina akan langsung mati setelah bertelu. kematian gurita ternyata diakibatkan oleh kelalaiannya untuk mencari makan guna mencaga telur-telur yang belum menetas selama kurang lebih 1 bulan.
Selubung bagian pert gurita disebut mantel yang terbuat dari otot dan terlihat seperti kantung. gurita memiliki 3 buah jantung, 2 diantaranya berfungsi untuk memompa darahmenuju insang, sedangkan 1 jantung lagi berfungsi sebagai pemompa darah ke seluruh tubuhnya. Darah gurita mengandung protein hemosianin yang kaya akan tembaga untuk mengangkut oksigen. gurita bernafas dengan cara menyedot air melaui kedua insang menuju rongga mantel kemudian disemprotkan keluar melalui lobang siphon.
Biasanya gurita berawna abu-abu pucat atau putih, namun warna tersebut dapat berubah sesuai dengan keadaan lingkungan sekitarnya guna melakukan kamuflase. pada kulit terdapat kromatofora yang berupa kantung-kantung pewarna yang lentur dan bisa berubah warna. otot-otot di sekitar kromatofora dapat membuat kantung kromatofora terlihat maupun menghilang. kromatofora berisi pigmen berwarna kuning, orange, merah, coklat, atau hitam. Sel lain yang dapat merubah warnaya adalah sel iridophore dan sel leucophore (warna putih). kemampuan beganti warna digunakan gurita untuk berkomunikasi atau memperingatkan gurita lain. seperti contoh untuk gurita cincin biru, berubah warna menjadi kuning cerah dengan bulatan-bulatan bewarna biru jika merasa terancam sekaligus memperingatkan musuh bahwa dirinya sangat beracun.
bebrrapa spesies gurita dapat mematahkan lengannya seperti cicak. gurita mimic contohnya, ia memiliki sistem pertahanan ke empat, yaitu mampu menirukan bentuk hewan laut berbahaya lainnya seperti lionfish dan belut. hal ini disebabkan tubuhnya yang lentur dan kemampuanya untuk berubah warna. mantel gurita mimic dapat membentuk runcing-runcing seperti rumput laut dan benjol-benjol seperti karang.
Gurita berenang dengan semburan air seperti mesin jet yang berasal dari hasil kontraksi bagian mantel, sedangkan arah semburan diatur oleh tabung siphon.